Studi Islam Al-Amin

Cerdas, Sholeh, Profesional

Rabu, 13 Maret 2013

Delapan Ciri Ulil Albab

Ulil Albab bukanlah sekadar punya akal, tetapi dia adalah intelektual muslim yang berpikir secara ilmiah. Selain itu, dia juga berpikiran cemerlang melalui penelitian dan analisis terlebih dahulu guna melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah.

Agar manusia tidak mengklaim diri sebagai ulil albab, maka Al-Qur'an mengemukakan delapan ciri yang harus dimiliki, diantaranya sebagai berikut.






1. TAKUT AZAB ALLAH
Taku kepada Allah membuat seorang ulil albab tidak mau menghasilkan konsep  yang tidak benar. Allah berfirman,
"Allah menyediakan azab yang keras bagi mereka, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal (yaitu) orang-orang yang beriman. Sungguh, Allah telah menurunkan peringatan kepadamu." (Ath-Thalaaq : 10)

2. BELAJAR DARI KITAB DAN SEJARAH
Kitab yang datang dari Allah dan sejarah masa lalu merupakan rujukan penting untuk berpikir bagi ulil albab. Allah berfirman,
"Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Yusuf : 111)

3. ZIKIR DAN PIKIR
Bagi seorang ulil albab, berzikir dengan berpikir merupakan bagian yang tak terpisah. Apalagi dalam memahami alam semesta. Allah berfirman,
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (Ali Imran : 190-191)

4. MENDAPAT HIKMAH DARI ALLAH
Hikmah membuat seorang ulil albab luas wawasannya, berpikirnya selalu disesuaikan dengan nilai-nilai Al-Qur'an. Allah berfirman,
"Dia memberi hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat (Al Baqarah : 269)

5. MENDALAMI ILMU
Ulil Albab selalu menuntut ilmu sehingga hilang keraguannya kepada kebenaran Islam dan punya tekad untuk menegakkannya. Allah berfirman,
"Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, 'Kami beriman kepadanya (Al Qur'an), semuanya dari sisi tuhan kami. 'Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal." (Ali Imran : 7)

6. MENTAUHIDKAN MASYARAKAT
Masyarakat yang memiliki keyakinan dan perilaku syirik tidak akan dibiarkan oleh ulil albab, dia berusaha mentauhidkan-Nya. Allah berfirman,
"Dan (Al Qur'an) ini adalah penjelasan (yang sempurna) bagi manusia, agar mereka diberi peringatan dengannya, agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran (Ibrahim : 52)

7. KRITIS
Ulil Albab kritis terhadap pemikiran sehingga dia hanya mengikuti yang benar. Hatinya sudah dapat memfilter yang mana haq dan batil. Allah berfirman,
"(yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat." (Az Zumar : 18)


8. MEMPERTAHANKAN KEBENARAN
Meskipun kebatilan semakin merajalela, ulil albab selalu mempertahankan kebenaran walau hanya seorang diri. Allah berfirman,
"Katakanlah (Muhammad), 'Tidaklah sana orang yang buru dengan yang baik, meskipun banyaknya jeburukan itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat, agar kamu beruntung (Al-Maa'idah : 100)
Wallahu'alam..

Senin, 11 Maret 2013

Love is Cinta

Cinta itu seperti hadiah, penuh kejutan
Cinta itu seperti Syahrini, Sesuatuu
Cinta itu seperti boyband di Indonesia, pergerakannya cepatt!


Sobat pasti gak asing lagi dong dengan kata yang satu ini. Yup! Sekarang kita bakal bahas tentang C.I.N.T.A #D'Bagindas modeON

Nah, sekarang kita bahas apa sih cinta itu?? Apa hayoo, kasih tau gak ya? Mau tau apa mau tau banget? #keponyakumat

LANJUT!

Cinta menurut Rhoma Irama (dikutip dari para pujangga) : Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga..
Cinta menurut Kahlil Gibran : Cinta hanyalah sebuah misteri
Cinta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Ekspresi rasa suka kepada lawan jenis tanpa terikat aturan adat/agama
Cinta dalam kata bahasa arabnya adalah Mahabbah
Cinta menurut William Shakespeare : Cinta itu sangat berat dan penuh tantangan
Dan masih banyak lagi pengertian Cinta menurut para ilmuwan, psikolog, sosiolog, sastrawan, serta orang-orang hebat lainnya.

Cinta merupakan bagian dari fitrah manusia.
        "Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik". Ali-Imran (3) : 14
Manusia akan cenderung mencintai sesuatu, apapun itu, yang berbentuk benda seperti hape, laptop, tablet, sepatu, baju. Atau berupa makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan, manusia, orang tuanya, adik/kakaknya, dan cinta terhadap awan jenis.

Disini saya akan berfokus pada cinta terhadap lawan jenis.

Cinta adalah fitrah yang suci, jadi bukan hal yang salah jika kita mencintai sesuatu, bukan pula itu hal yang kotor. Yang akan membuatnya kotor adalah bingkainya. Kita bingkai dengan apa cinta kita, Apakah dengan hal-hal yang halal atau di bingkai dengan sesuatu yang haram. Islam adalah agama fitrah, jadi Islam tidak membelenggu umatnya hanya saja Islam menjaga, melindungi, dan merawatnya dari segala kehinaan yang mungkin akan mengotorinya.